Adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu
JENIS MAJAS
1. Majas Perbandingan
2. Majas Sindiran
3. Majas Penegasan
4. Majas Pertentangan
1. Majas Perbandingan
a. Simile: perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda tetapi sengaja dianggap sama. Menggunakan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti. Contoh: Semangatnya keras bagai baja
b. Metafora: majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat. Contoh: Dia dianggap anak emas majikannya.
c. Personifikasi: majas yang membansingkan benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Contoh: Badai mengamuk
d. metonimia: majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang atau hal lain sebagai penggantinya. Contoh: Ayah baru saja membeli zebra.
e. Litotes: majas yang ditujukan mengurangi atau mengecilkan kenyataan sebenarnya. Contoh: Mampirlah ke gubuk saya.
f. Eufemisme: majas yang menggantian satu pengertian dengan kata lain yang hampir sama denganmaksud lebih sopan atau lebih bermakna hormat. Contoh: Penjahat itu telah diamankan.
g. Hiperbola: majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud memperhebat, meningkatkan kesan, dan daya pengaruh. Contoh: saya terkejut setengah mati mendnegar perkataannya.
h. Sinekdokhe: majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruahn atau sebaliknya.
Dibagi dua jenis:
Pars pro toto: sebagian untuk seluruh. Contoh: Paman saya mempunyai atap di Jakarta
Totem pro parte: seluruh untu sebgaian. Contoh: Indonesia meraih medali emas dalam kejuaraan itu.
2. Majas sindiran
a. Ironi: majas yang menyatakan makna bertentangan dengan makna menyindir atau memperolok-olok. Contoh: rajin sekali kamu, lima hari tidak masuk sekolah.
b. Sinisme: majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh: perkataanmu tadi sangat menyebalkan.
c. Sarkasme: majas sindiran kasar. Contoh: Mampus pun engkau tak ada peduliku.
3. Majas penegasan
a. Pleonasme: majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti sebuahkata. Contoh: Mereka turun ke bawah.
b. Repetisi: majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Contoh: Selamat datang pahlawanku, selamat datang bunga bangsaku.
c. Pararelisme: majas perulangan dalam puisi. Contoh
Sunyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
d. Tautologi: majas penegasan dengan mengulang beberapa kali suatu kata dalam kalimat atau menggunakan beberapa yang bersinonim. Contoh: Saya khawatir dan was-was kalau kamu tidak datang
e. Klimaks
f. antiklimak
4.Majas Pertentangan
a. Paradoks: majas yang mengandung pertentangan nyata dengan fakta-fakta yan ada. Contoh: ia merasa kesepian di tengah-tengah keramaian kota Jakarta
b. Antitesis: majas yang mempergunakan paduan kata yang berlawanan arti. Contoh: tua muda, besar kecil, pria wanita hadir dalam pesta itu.
(Disarikan dari berbagai sumber)
Senin, 02 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar