Senin, 02 Maret 2009

MAJAS (Figuratif Language)

Adalah bahasa kias, bahasa yang dipergunakan untuk menciptakan efek tertentu

JENIS MAJAS
1. Majas Perbandingan
2. Majas Sindiran
3. Majas Penegasan
4. Majas Pertentangan

1. Majas Perbandingan
a. Simile: perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda tetapi sengaja dianggap sama. Menggunakan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti. Contoh: Semangatnya keras bagai baja
b. Metafora: majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat. Contoh: Dia dianggap anak emas majikannya.
c. Personifikasi: majas yang membansingkan benda tidak bernyawa seolah-olah memiliki sifat seperti manusia. Contoh: Badai mengamuk
d. metonimia: majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang atau hal lain sebagai penggantinya. Contoh: Ayah baru saja membeli zebra.
e. Litotes: majas yang ditujukan mengurangi atau mengecilkan kenyataan sebenarnya. Contoh: Mampirlah ke gubuk saya.
f. Eufemisme: majas yang menggantian satu pengertian dengan kata lain yang hampir sama denganmaksud lebih sopan atau lebih bermakna hormat. Contoh: Penjahat itu telah diamankan.
g. Hiperbola: majas yang mengandung pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud memperhebat, meningkatkan kesan, dan daya pengaruh. Contoh: saya terkejut setengah mati mendnegar perkataannya.
h. Sinekdokhe: majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruahn atau sebaliknya.

Dibagi dua jenis:
Pars pro toto: sebagian untuk seluruh. Contoh: Paman saya mempunyai atap di Jakarta
Totem pro parte: seluruh untu sebgaian. Contoh: Indonesia meraih medali emas dalam kejuaraan itu.


2. Majas sindiran

a. Ironi: majas yang menyatakan makna bertentangan dengan makna menyindir atau memperolok-olok. Contoh: rajin sekali kamu, lima hari tidak masuk sekolah.
b. Sinisme: majas yang menyatakan sindiran secara langsung. Contoh: perkataanmu tadi sangat menyebalkan.
c. Sarkasme: majas sindiran kasar. Contoh: Mampus pun engkau tak ada peduliku.

3. Majas penegasan
a. Pleonasme: majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti sebuahkata. Contoh: Mereka turun ke bawah.
b. Repetisi: majas perulangan kata-kata sebagai penegasan. Contoh: Selamat datang pahlawanku, selamat datang bunga bangsaku.
c. Pararelisme: majas perulangan dalam puisi. Contoh
Sunyi itu duka
Sunyi itu kudus
Sunyi itu lupa
d. Tautologi: majas penegasan dengan mengulang beberapa kali suatu kata dalam kalimat atau menggunakan beberapa yang bersinonim. Contoh: Saya khawatir dan was-was kalau kamu tidak datang
e. Klimaks
f. antiklimak

4.Majas Pertentangan
a. Paradoks: majas yang mengandung pertentangan nyata dengan fakta-fakta yan ada. Contoh: ia merasa kesepian di tengah-tengah keramaian kota Jakarta
b. Antitesis: majas yang mempergunakan paduan kata yang berlawanan arti. Contoh: tua muda, besar kecil, pria wanita hadir dalam pesta itu.

(Disarikan dari berbagai sumber)

0 komentar:

Posting Komentar